Translate this page ( Terjemahkan halaman ini )

Cari Blog Ini

Kamis, 25 April 2013

Nilai resistor dirangkai seri dan paralel.

Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh. Alhamdulillahi robbil 'alamin Maswar Servis bisa membuat postingan lagi.

Nilai resistor dirangkai seri dan paralel.


Kali ini akan membahas tentang resistor yang dirangkai secara seri dan secara paralel. Pentingkah hal ini dibahas ? Saya katakan sangat penting, tentu saja bagi yang berkecimpung di bidang elektronika bukan saja bagi pemula tetapi juga bagi mereka yang cukup lama menggelutinya tetapi secara autodidak pengamatan dan kebiasaan atau sesuatu yang diulang-ulang sehingga menjadi hafal tanpa tahu teorinya. Tujuan dari materi ini adalah mencari jalan keluar atau solusi jika dalam praktek kita tidak mendapatkan nilai resistor yang kita butuhkang. Jangan sampai kita batal mengerjakannya gara-gara hal tersebut.

Pada contoh kali ini di umpamakan kita mempunyai 4 (empat) buah resistor dengan nilai 100 ohm. Berapa saja nilai yang kita dapat dengan R yang kita punya tersebut ? Mari kita bahas bersama-sama.

Nilai R dirangkai seri.


Menghitung nilai R yang dirangkai seri ini sederhana, tinggal dijumlah saja.

-Dua buah R.
Rs=R1+R2=100+100=200 ohm.
-tiga buah R

Rs=R1+R2+R3=100+100+100=300 ohm

-empat buah R

Rs=R1+R2+R3+R4=100+100+100+100=400

R dirangkai paralel.


Teori tentang paralel ini lebih membuat kita pusing dari pada prakteknya, karena menggunakan penjumlahan pecahan yang menuntut kita untuk memahami ilmu matematika yang mungkin sudah dilupakan. Berikut adalah rumus untuk menghitung nilai R yang diparalel:

1/Rp=1/R1+1/R2+......

Penerapannya adalah sebagai berikut:

-dua resistor

1/Rp=1/100+1/100/=2/100

maka Rp=100/2=50 ohm

-tiga buah resistor

1/Rp=1/100+1/100+1/100=3/100

maka

Rp=100/3=33,33 ohm

-empat buah resistor.

1/Rp=1/100+1/100+1/100+1/100=4/100

maka Rp=100/4=25 ohm.

Catatan: sebatas agar menjadi pengetaiuan saja ,jika R dirangkai seri nilainya semakin besar, apabila diparalel semakin kecil dan lebih kecil dari nilai R yang terkecil yang diparalel.


Untuk penjumlahan pecahan harus disamakan penyebutnya terlebih dahulu apabila tidak sama. MAKSUDNYA ?? Untuk ini buka lagi buku pelajaran matematika kalian masing-masing.

Sementara sekian dulu postingan kali, semoga bermanfaat. Untuk berinteraksi via sms di no 085784292734.

Wassalam.

Minggu, 21 April 2013

Sambungan seri dan paralel.

Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh.

Sambungan seri dan paralel.

Pengunjung yang budiman, selamat berjumpa. Maswar Servis kali ini akan membuat postingan tentang sambungan seri dan paralel. Ini merupakan teori pendukung untuk kepentingan praktek di bidang elektronika baik perakitan maupun servis. Terlebih dahulu Maswar Servis contohkan. Katakanlah kita punya beberapa batang bambu, pada masing-masing pangkalnya kita tulis huruf A dan pada ujungnya huruf B. Jika kita ikat bagian A pada bambu pertama dengan B pada bambu kedua, A bambu kedua dengan B bambu ketika dan ketiga dan seterusnya, maka dikatakan digabung secara seri. Sedangkan apabila semua A diikat jadi satu dan semua B juga diikat jadi satu, maka dikatakan digabung secara paralel. Mudah-mudahan dengan gambaran ini bisa lebih mudah untuk memahami definisi yang akan Maswar Servis sampaikan.

Sambungan seri.


Sambungan seri adalah jika salah satu kutub (ujung) sebuah komponen disambungkan dengan kutub lain (pangkal) komponen berikutnya.

Sambungan paralel.


Sambungan paralel ialah apabila apabila dua atau lebih komponen pangkal dijadikan satu dan ujungnya juga dijadikan satu.

Istilah lain untung rangkaian seri adalah sambungan deret, sedangkan untuk paralel adalah jajar.


Tips untuk mudah mengingat:

-rangkaian seri (deret) seperti batang bambu yang disambung.

-rangkaian paralel (jajar) seperti batang bambum yang masing-masing pangkal dan ujungnya diikat jadi satu (dibongkoki) dalam bahasa jawanya.

Maswar Servis berharap semoga teori sederhana ini membantu bagi pemula yang masih awam di bidang elektronika.

Wassalam.

Mengurangi suara dengung pada amplifier rakitan sendiri.

Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh.

Mengurangi suara dengung pada amplifier rakitan sendiri.



Pengunjung yang budiman, alhamdulillah bisa mendapatkan kesempatan untuk
menuliskan postingan lagi. Kali ini Maswar Servis akan berbagi tentang cara mengurangi dengung pada amplifier rakitan kita sendiri. Dengung pada amplifier rakitan sendiri merupakan masalah klasik bagi para pemula, terutama jika tidak ada
seorang senior yang mendampinginya. Besar kemungkinan anda membaca tulisan Maswar Servis ini setelah mendapatkan problem atau masalah dengung setelah merakit amplifier dan ditutup boxnya.

Perlu kita tinjau ulang berbagai hal dari rakitannya.


-Terlebih dahulu sangat disarankan catu dayanya disearahkan dengan sistem jembatan, karena ini yang paling kecil efek dengungnya, dibandingkan dengan penyearahan gelombang penuh apalagi dengan penyearahan setengah gelombang.


-Suply tegangan untuk tone control usahakan distabilkan baik menggunakan dioda ziner atau IC type 78xx (angka teg output).


-Posisikan terminal input jauh dari travo agar tak terlalu terpengaruh oleh medan induksi.


-Kabel-kabel jalur audio gunakan kabel skerm. Kabel lain usahakan ditata serapi dan sependek mungkin.


-Semua body potensio meter dihubungkan dengan kabel sambungkan ke ground dan satukan dengan box ampli.


-CT atau nol travo dihubungkan dengan body dan di groundkan ke body.

Itulah sedikit tips untuk mengurangi dengung dari pengalaman pribadi Maswar Servis. Semoga bermanfaat bagi pengunjung terutama bagi pemula di bidang elektronika.


Kritik,saran dan masukan dari para senior sangat diharapkan. Bagi yang ingin berinteraksi bisa add face book saya dengan klik icon FACEBOOK di bagian atas blog ini . Sampai jumpa di postingan lain.


Wassalam.


Untuk tulisan terbaru saya baca disini.

Kamis, 11 April 2013

Bagian-bagian pokok pada amplifier.

Assalamu'alaikum wr.wb.

Bagian-bagian pokok pada amplifier.
Pengunjung yg budiman , pada postingan kali ini akan di bahas bagian-bagian pada amplifier. Sebenarnya pada semua peralatan elektronika yang menggunakan loudspeaker mempunyai blok amplifier. Termasuk TV, radio, tape recorder, speaker active dan lain-lain. Namun apabila disebut kata amplifier atau ampli maka pikiran kita akan tertuju pada sebuah perangkat berbentuk kotak dengan beberapa potensiometer yang membutuhkan masukan suara dari luar dan penghasil bunyi keluaran yaitu speaker atau salon di luar unit pula.

Bagian dasar amplifier.


-Catu daya.

Bagian ini adalah sebagai pemasok atau penyuply tegangan ke bagian-bagian lain. Banyak istilah yang digunakan untuk menyebut bagian ini, antara lain : power suply, catu daya, adaptor, regulator. Semua tidak salah tapi semua ada penjelasannya masing-masing. Sebenarnya amplifier memerlukan tegangan dengan arus searah atau DC (Direct Current) yaitu umumnya dari accu atau aki. Jadi apabila di gunakan tegangan dari PLN yang merupakan tegangan dengan arus bolak- balik atau AC (Alternating Current) maka harus disearahkan dulu serta besarnya tegangan disesuaikan dengan kebutuhan. Seperti kita ketahui bersama umumnya listrik dari PLN di rumah kita adalah AC 220 V. Maka terlebih dahulu harus kita turunkan tegangannya dengan sebuah transformator atau yang lebih dikenal dengan nama travo saja, sehingga dihasilkan tegangan output bervariasi mulai 3V, 4.5V, 6V, 9V, 12V, 15V, 24V, 32V dan 42V, tergantung pada tap yang ada pada travo. Namun tegangan yang keluar masih berupa tegangan AC dan harus di searahkan dengan dioda, difilter dengan elco sehingga dihasilkan sebuah tegangan DC yg memenuhi syarat untuk mensuply bagian-bagian lain.

-Power amplifier.


Pada power amplifier (biasa disebut power saja) dengan 60w atau lebih untuk elektronika hobby biasa dijual unit berupa rangkaian pada PCB tersendiri. Secara teori pada sebuah power amplifier terdiri dari driver, pembelah fase dan penguat akhir. Namun kali ini Maswar Servis belum membahas tentang itu. Untuk kepentingan hobby dipelajari yang praktis dulu. Yang perlu diketahui pada power ada titik input, output, ground dan tegangan.

Titik tegangan


Titik tegangan, dihubungkan dengan sumber tegangan yang sesuai, baik besarnya tegangan maupun jenisnya. Karena ada tegangan yang hanya - dan + saja, tetapi ada yang simetris yaitu terdiri dari -,+ dan 0 .

Ground.


Ground umumnya pada PCB ground ini jalurnya lebih lebar jika dibandingkan dengan yang lainnya. Baik input, output maupun tegangan salah satunya berhubungan dengan ground. Untuk tegangan biasa ground jadi satu dengan - (min) sedangkan pada tegangan simetris jadi satu dengan 0 (nol).

Output.


Output dari power adalah ke speaker atau salon yang disambungkan ke terminal salon. Jika tidak untuk dijual bisa saja output ini diberi kabel saja yang langsung disambungkan ke salon.

Titik input.


Titik input merupakan tempat masuknya signal audio dari rangkaian yang ada di depannya, umumnya yaitu tone control. Apabila kita sudah ada power amplifier sebenarnya sudah bisa mencobanya dengan sumber suara misalnya VCD dengan sebuah potensiometer sebagai pengatur volume suara. Hanya saja kita tak bisa mengatur nada atau bass dan triblenya.

-Tone control.


Tone control atau pengatur nada merupakan rangkaian yang berfungsi untuk mengatur tinggi rendahnya nada sesuai dengan selera kita.Bagian ini terdapat beberapa potensiometer antara lain untuk volume, bass dan treble, serta balance atau penyeimbang untuk yang stereo. Tone control ini pun terdapat titik input, output, tegangan dan ground. Tegangan diambil dari power suply yang sesuai, output disambung ke inputnya power ampli, sedang inputnya ke soket RCA.

Kesimpulan:

Dari artiket diatas Maswar Servis simpulkan bahwa bagian dasar sebuah amplifier adalah catu daya, power dan tone control. Adapun komponen ataupun rangkaian lain merupakan pelengkap dan penyempurna saja.

Di akhir postingan ini Maswar Servis mohon saran dari para senior dan bagi yang ingin bertanya tambahkan teman di facebook dengan klik icon face book di bagian atas blog ini. Untuk artikel terbaru kunjungi ini.

Wassalam.

Terbanyak dikunjungi 7 hari terakhir.

Penayangan bulan lalu