Translate this page ( Terjemahkan halaman ini )

Cari Blog Ini

Rabu, 06 Februari 2013

Mengenal transistor.

 Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh.
Para pengunjung yang budiman.Padakesmpatan kali ini saya akan membuat postingan tentang transistor.
Transistor adalah salah satu jenis semi konduktor dan termasuk komponen aktif pada rangkaian elektronika modern.
Saya katakan modern setidaknya karena transistor hadir setelah era tabung elektron, yang kini mungkin sudah tidak diguna
kan lagi. Transistor pun lambat laun akan digeser oleh IC atau CHIP seiring perkembangan tehnologi. Pada postingan ini,
saya akan membahas transistor sebatas untuk kepentingan praktek saja mengingat begitu banyak yang bisa dibahas mengenai transistor ini.

Berdasarkan bahan yang digunakan transistor dibedakan menjadi dua yaitu transistor silikon dan germanium
Transistor mempunyai tiga kaki atau elektroda yang masing-masing disebut basis (b), emitor (e) dan kolektor (c).
Transistor umum dibedakan menjadi dua jenis yaitu NPN dan PNP yang akan dijelaskan disini. Dari bentuk fisik transistor
ada beraneka bentuk dan ukuran. Ada yang berbentuk tabung, separuh tabung, pipih dan seperti biji jengkol. Mulai ukuran
panjang 5 mm sampai 2 cm atau lebih. Ada puluhan bahkan ratusan type transistor yang beredar di pasaran yang mempunyai
karakteristik dan fungsi yang berbeda-beda namun sebagian bisa saling menggantikan.
Menentukan jenis transistor.

Pada transistor tertentu bisa langsung diketahui dari huruf pada typenya.
-Jika huruf depannya A atau B maka Tr tersebut jenisnya PNP contohnya : A564, A671, B507 dan sebaginya.
-Jika huruf depannya C atau D, maka Tr tersebut jenisnya adalah NPN. Contoh:C828,D313 dan sebagainya.
Mungkin anda bertanya-tanya apa dan bagaimana NPN dan PNP itu ? Untuk sementara dari pada dibahas secara detail justru
membuat kepala makin pusing, termasuk penulisnya, maka dibahas secara praktis saja. Pada postingan lain telah dibahas
dioda dan cara pengukurannya. Jika sudah paham kita gunakan sebagai perumpamaan untuk menentukan jenis transistor ini.
Praktek pengukuran.
Agar paham betul langsung saja kita praktekkan, persiapkan dioda 4 buah dan transistor A564,C828,
B507 dan D313 atau bila tidak ada bisa yang sejenis dengan itu, dan wajib ada AVO meter atau multitester.
Langkah praktek:
- Dua buah dioda gabungkan kedua kaki katodanya sebut saja ini dengan A.
- Dua buah dioda lainnya gabungkanlah kaki anodanya dan sebut ini dengan B.
- Atur AVO meter pada posisi ohm sekala x10 atau x100 ,lalu lakukan pengetesan pada dioda gabungan A dan B berulang kali
- Tempelkan satu colok pada kaki yang digabung dan colok satunya pada yang tidak digabung secara bergantian.
Dari hasil pengukuran akan didapatkan kesimpulan bahwa pada A saat colok merah pada kaki tergabung dan colok hitam pada
kaki-kaki atau elektroda lain, jarum AVO meter akan bergerak ke kanan. Lalu lakukan pengukuran pada Transistor dan pilih
mana yang sama dengan gabungan A tersebut berarti Tr jenis PNP dan dimana colok merah tadi menempel adalah kaki basis.
Sedangkan pada dioda gabungan B maka didapatkan hasil pengukuran pada saat colok hitam pada kaki yang digabung dan colok
merah pada kaki-kaki yang lain jarum bergerak. Transistor yang memiliki kondisi seperti ini termasuk jenis NPN dengan
basis dimana colok hitam menempel jarum AVO meter bergerak.
Dari praktek di atas kita telah dapat menentukan jenis transistor dan letak basisnya. Mengingat terlalu panjang, untuk
kaki emitor dan colektor akan kita bahas pada postingan berikutnya. Jika anda tertarik dan ingin berinteraksi silahkan
SMS ke no 085784292734 insyaAllah saya bantu sesuai kemampuan dan pengetahuan dan pengalaman saya.

Wassalam.

Terbanyak dikunjungi 7 hari terakhir.

Penayangan bulan lalu